JudulCerpen : Demi Kesembuhan Anakku Di sebuah desa nan terpencil, hidup sebuah keluarga yang terdiri dari seorang anak dan ibu (Marniah). Sang suami telah meninggal dunia semanjak setahun yang lalu. Sehari-hari, sang Ibu bekerja sebagai pengumpul barang bekas untuk kembali dijual.
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. 1942Krringg kringg..Telepon rumah berbunyi membangunkan Dina yang sedang tertidur lelap dan bermimpi indah. Dina yang masih mengantuk memaksa dirinya untuk beranjak dari sofa di ruang tengah."Halo, ini siapa ya?," tanya Dina yang masih setengah bangun. "Din, ini Ayah. Kamu sudah makan?" "Belum Yah, ada apa? Ayah sendiri sudah makan?""Ohh belum.. Nanti Ayah pulang bawa makan ya, Din. Tidak perlu mengkhawatirkan Ayah.""Baik Yah, hati-hati di sana.""Iya, Din. Terima kasih." "Sama-sama, Ayah."Dina sebenarnya sudah sangat lapar, tetapi nyatanya tidak ada makanan sedikitpun di rumahnya. Ia harus menunggu Ayahnya untuk Dina merupakan seseorang yang bekerja keras untuk membiayai keluarganya. Ayahnya bekerja di bawah pimpinan tentara dan pemerintahan Jepang. Sebenarnya Ayahnya tidak diperlakukan dengan baik, tetapi Ia menyembunyikannya dari anak dan istrinya. Ia tidak ingin anak dan istrinya panik dan khawatir. Dia bertahan agar bisa memberi makan dan membiayai kehidupan anak serta hari ini sedang libur sekolah. Kerjaannya hari ini di rumah hanya mengerjakan PR. Di sekolahnya, ia selalu ceria dan bermain dengan teman-temannya. Sekarang sudah larut malam dan sebentar lagi ayahnya akan tok tokk..Suara ketukan pintu yang menarik perhatian Dina. Dina segera berlari menuju pintu dan membuka pintu."Ayahhh!! Aku senang sekali Ayah sudah pulang.""Hai Dina.. Ini Ayah bawakan makanan.""Makasih Ayah. Ayo, kita makan bersama-sama.""Iya, Din. Ayah bersih-bersih dulu, ya. Jangan lupa panggilkan Ibumu.""Baik, Ayah."Ayah Dina sudah pulang dengan muka yang lesu dan banyak lebam di tubuhnya. Dina yang melihatnya pun bertanya-tanya apa yang terjadi dengan ayahnya. Apakah ayahnya terjatuh? Atau ayahnya bertengkar dengan seseorang? "Mungkin lebih baik aku tanya ayah nanti saja setelah makan malam," pikir Dina merupakan seseorang yang cantik dan juga masih terlihat muda. Sayangnya, ia sekarang sedang terbaring lemah di kamarnya dikarenakan penyakit asma dan demam yang menyerangnya. Ia harus banyak beristirahat karena asmanya akan kambuh jika ia terlalu banyak bergerak atau bekerja. Pusing yang dialaminya juga sangat akhirnya berkumpul bersama di meja makan dan makan bersama. Dina berusaha untuk memulai percakapan, "Ayah, tadi aku lihat, tangan Ayah banyak lebamnya. Ayah kenapa? Apakah Ayah bertengkar dengan seseorang? Atau Ayah terjatuh?""Mmm.. kalau soal itu, Ayah baik-baik saja kok, Din. Tidak usah memikirkan soal Ayah, itu hanya terbentur saja.""Terbentur? Hmm.. baiklah Ayah.""Sudah, ayo kita lanjut makan lagi.""Terbentur? Mana mungkin seseorang bisa terbentur dengan lebam sebanyak itu di tubuhnya? Lebih baik aku percaya saja dengan Ayah," kata Dina dalam mereka menyelesaikan makan malam, Dina membersihkan meja makan dan mencuci piring. Sedangkan Ayahnya mengantarkan Ibunya kembali ke kamar. "Sebenarnya, apa yang terjadi?" tanya Ibu Dina."Jadi sebenarnya, Ayah ini bekerja di bawah tentara Jepang yang kejam, Bu. Ayah selalu dibentak dan diperlakukan tidak baik. Ayah tetap berjuang di sana karena mereka tetap memberikan Ayah uang.""Astaga Ayah.. Kenapa Ayah tidak pergi saja? Kita bisa mencari uang dari pekerjaan lain.""Tidak apa, Bu. Ayah masih bisa bertahan demi kalian," kata Ayah Dina sambil tersenyum yang lalu menyelimuti istrinya dan pergi tanpa mengatakan apapun hari, Dina merawat Ibunya dengan tekun dikarenakan sakitnya yang bertambah parah. Pusing yang dialaminya semakin parah dan tak kunjung hilang. Nyatanya, ini dikarenakan karena Ibunya pernah dipukul kepalanya oleh tentara Jepang ketika sedang pergi ke luar rumah sehingga mengakibatkan terjadinya pembengkakan otak. Ibunya tidak pernah memberi tahu Dina karena Ia tidak ingin Dina harinya, Dina pergi ke sekolah seperti biasa. Dina melakukan senam setiap pagi disekolahnya yang dinamakan 'Taiso' dan juga mengucapkan sumpah setia kepada Kaisar Jepang. Di sekolah, Ia diajarkan Bahasa Indonesia dan Jepang, Ideologi Jepang yaitu Ideologi Hakko Ichi serta kebudayaan Jepang. Segalanya mengenai Jepang. Ia diperintahkan untuk menanam, mengumpulkan batu dan pasir yang merupakan kepentingan perang, dan lain-lain. Ia sebenarnya juga lelah, naming tidak bisa melakukan akhirnya pulang untuk bertemu dengan Ibunya. Ketika Ia membuka pintu kamar, Ibunya tidak ada. Ia mencari ke seluruh sudut rumah, tetapi tetap saja Ia tidak bisa menemukan Ibunya. Ia segera ke luar rumah untuk bertanya kepada orang-orang. Tidak satupun orang yang Ia tanya melihat Ibunya. Ia sebenarnya sangat ingin mencari Ibunya, tetapi Ibu dan Ayahnya pernah berkata kalau Ia tidak boleh pergi jauh dari rumah selain ke sekolah. Jika Ia sudah pulang sekolah, Ia harus langsung pulang dan tak boleh kemana-mana. Dina sangat khawatir. Dina setia menunggu Ibunya untuk berjam-jam, tidak ada tanda-tanda Ibunya pulang. Ia sangat sedih dan memutuskan untuk menunggu Ayahnya dan memberitahunya. Akhirnya, Ayah Dina pulang. "Ayahhh!! Ibu hilang, Yah. Ibu tidak ada di kamarnya dari tadi siang. Aku sudah bertanya ke orang-orang, tetapi tidak ada satupun yang melihat Ibu. Aku khawatir, Yah.""Iya iya, Din. Kamu tenang dulu. Ayah cari Ibu sekarang. Kamu tunggu di sini. Jangan kemana-mana." Jantungnya berdegup kencang. Ia tahu, ada sesuatu yang tidak beres. Dengan menahan sakit yang Ia rasakan akibat siksaan Jepang, Ia berlari mencari istrinya namun tidak ada hasil. Ia pulang dengan bersedih dan memberi tahu Dina."Maaf, Din. Ayah tidak bisa menemukan Ibu. Kita lebih baik menunggu.""Tapi Yah..""Sudah-sudah.. Kamu lebih baik tidur.""Baik, Yah. Tolong temukan Ibu secepatnya."Malam berlalu. Matahari menggantikan bulan. Dina dengan hati yang bersedih tetap berangkat ke sekolah. Ayahnya sudah tidak ada di rumah. Setelah pulang sekolah, Ia menunggu Ayahnya. Sampai tengah malam, Ayahnya tidak juga pulang. Ya, lagi-lagi seseoang yang berharga di hidupnya tidak pulang. Ia sangat sedih dan panik. Ia segera mencari Ayahnya. Tidak ada, tidak ada berganti hari, kedua orang tuanya tak kunjung pulang. Dina harus menerima kenyataan bahwa Ia harus hidup sendiri. Sampai saat ini, Ia tidak mengetahui keberadaan orang tuanya dan mengapa meraka tidak pulang. Sebenarnya, Ayahnya sudah meninggal karena siksaan Jepang. Selama ini, ternyata Ayahnya merupakan pekerja 'Romusha'. Pada hari itu, Ayahnya memberontak kepada Jepang karena Ia tahu Jepang yang menculik istrinya. Istrinya diculik dan dilecehkan. Pada akhirnya, mereka berdua dibunuh. Ya, dibunuh. Mereka tidak akan kembali lagi dan Dina harus menerima kenyataan tersebut. Kebahagiaan yang dimiliki oleh Dina telah bagaimana kejamnya Jepang dengan kegiatan 'Romusha'nya. Bahkan, anak-anak pun dimanfaatkan untuk kepentingan perang di sekolah. Bersyukurlah karena sekarang kita bisa bersekolah dengan bebas dan orang tua kita bisa bekerja dengan bebas. 1 2 3 4 Lihat Cerpen Selengkapnya
NovelShanty Agatha warning ff ini merupakan remake novel karya shanty agatha yang berjudul sama dengan ff ini yaitu sleep with devil ff ini 90 murni bukan milik saya tempat disesuaikan dengan cast asal korea happy reading part 13, kyaaaaaaaa mbak shanty teriak teriak keliling lapangan setelah menjadi fans e l james aku memutuskan untuk menjadi fans mbak shanty agatha d awalnya aku pikir mba
Cerpen Karangan Laela Sari AsihKategori Cerpen Persahabatan, Cerpen Sedih Lolos moderasi pada 19 January 2016 3 tahun yang lalu, tepatnya saat aku masih SMP kelas 9. Aku mempunyai seorang teman cowok, namanya Yoga. Kita berteman dari SD. Karena pertemanan kita yang terjalin cukup lama, kita sangat dekat bahkan hampir di setiap waktu kita selalu bersama, bagai sepasang sepatu yang gak bisa dipisahkan. Dimana ada aku pasti ada dia begitu pun sebaliknya. Sampai suatu ketika sikap Yoga mulai berubah, perubahan yang membuatku merasa gak nyaman, dia gak seperti Yoga yang dulu aku kenal, dia gak se-asyik dulu, dia cenderung lebih pendiam. Aku gak tahu apa yang terjadi padanya, apa yang membuat dia berubah, tapi aku berusaha memahami dan menerimanya. Suatu hari, saat sepulang sekolah dia berkata bahwa dia mulai menyukaiku, mulai tumbuh benih-benih cinta di hatinya, dia menyayangiku bukan lagi sebagai teman tapi sebagai orang yang dia cintai. Dia memintaku untuk menjadi pacarnya, dia memberi waktu seminggu untuk menjawab permintaannya itu. Aku bingung, aku terdiam tanpa ada sepatah kata terucap dari mulutku. Aku gak ngerasain apa yang dia rasain. Aku juga menyayanginya, tapi gak lebih dari sekedar teman. Tiba pada waktunya, seminggu telah berlalu. Dia kembali menyatakan perasaannya dan memintaku untuk menjadi pacarnya. Tapi aku menolaknya, dengan alasan kita udah berteman cukup lama, dan aku gak mau pertemanan kita rusak gara-gara cinta. Pertemanan kita lebih berharga dari apa pun. Jawabanku mungkin membuat dia kecewa, hingga dia pergi ninggalin aku tanpa mengatakan apa-apa. Keesokkan harinya saat di sekolah, aku mencoba bersikap seperti biasa berusaha melupakan apa yang telah aku ketahui. Aku pun menyapa Yoga yang duduk sendiri di kelas. Tapi Yoga mengacuhkanku, melihat mukaku saja dia tak mau. Sepertinya dia masih kecewa dan gak terima dengan jawabanku kemarin. Setiap hari aku meminta maaf dan berusaha menyapanya. Tapi Yoga mengabaikan permintaan maafku. Sebulan berlalu, aku mulai lelah dan kehabisan cara supaya Yoga mau memaafkanku. Tuhan… Kenapa semuanya jadi seperti ini? Aku kangen dia yang dulu, dia yang selalu membuatku tersenyum, dia yang selalu menghapus air mata ini, dan dia yang selalu ada untukku. Tapi sekarang dia berubah, dia layaknya orang asing yang tidak mengenaliku, tak pedulikan aku bahkan tak menyapaku. Kembalikan Yogaku yang dulu ya Allah, lapangkanlah hatinya agar dia mau memaafkanku. 6 bulan kemudian, Yoga belum juga memafkanku. Aku sudah lulus SMP. Aku tidak bisa melanjutkan sekolah karena orangtuaku gak mampu untuk menyekolahkanku. Akhirnya aku memutuskan ke jakarta untak bekerja. Berbeda denganku, Yoga yang berasal dari keluarga berada melanjutkan ke SMA. Aku pergi ke jakarta tanpa berpamitan dengannya, Yoga pun hanya mengetahui kabarku dari sahabatku, Vica. Yang kebetulan satu sekolah dengannya. Vica bercerita bahwa setiap hari Yoga selalu bertanya tentang kabarku. Aku senang, ternyata dia masih peduli sama aku. Pada saat lebaran, aku pulang ke kampung halamanku dengan harapan bisa ketemu Yoga. Suatu hari aku pergi ke rumahnya untuk bertemu dengan Yoga, tapi yang ku temui di rumah itu hanyalah ibunya. Aku menanyakan kabar Yoga sama ibunya, Ibu Lilis. Tapi Ibu Lilis hanya diam dan matanya mulai berkaca-kaca, perlahan air matanya menetes dan membasahi pipinya. Dia bercerita bahwa Yoga sudah meninggal sebulan yang lalu karena kecelakaan. Seketika badan ini terasa lemas, air mataku pun mengalir tiada henti. Aku gak percaya kalau dia udah ninggalin aku untuk selamanya. Kenapa aku gak tahu tentang ini? Kenapa gak ada yang mengabariku? Hatiku hancur seketika. Setiap jam, setiap hari, aku selalu mengingatnya. Air mata ini selalu menetes jika teringat sosok Yoga. Sebulan berlalu, aku mulai bisa menerima kenyataan bahwa kita sudah beda alam. Bayang-bayang Yoga pun mulai hilang dari pikiranku. Sampai suatu malam, aku bertemu dengannya dalam mimpi. Di mimpi itu dia tersenyum kepadaku. Tapi semua itu cuma mimpi. Semua hanya tinggal kenangan yang tersusun rapi dalam ingatanku. Semoga kamu tenang di sana, bahagia di tempat terindah. Aku akan selalu mengingatmu, saat ini, nanti dan untuk selamanya. I miss you. Cerpen Karangan Laela Sari Asih Facebook NaElla Asih Cerpen Kehilangan Cinta Dan Sahabat merupakan cerita pendek karangan Laela Sari Asih, kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya. "Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!" Share ke Facebook Twitter WhatsApp " Baca Juga Cerpen Lainnya! " Ku Temukan Sahabat Ku Oleh Syita Hari ini merupakan hari pertamaku mulai masuk di SMP, ini merupakan pengalaman yang sangat baru karena di sana aku tidak mempunyai teman satu pun ya mungkin karena aku bukan Hello Cordoba Part 2 Oleh Aisyah Nur Hanifah Setelah berkeliling memutari areal masjid, kemudian, Syabil selanjutnya mengajakku kembali menuju ke tempat sejarah yang kedua di Cordoba. Tempat tersebut, berlokasi di kota Zaragosa, dan bersebelahan dengan bukit sejuk Dua Sahabat Part 1 Oleh Arnetta Fasya Sayyidina Di pagi ini, Nissa tampak bosan, karena tidak ada teman. Yap! Teman-temannya sibuk dengan kegiatan sendiri. Nissa hanya mencoret-coret kertas yang ada di depannya. Tiba-tiba.. Ting nong ting nong. Diary Diandra Oleh Laila Dwi Cahyanti Pagi itu, mentari membangunkanku lebih cepat dari biasanya. Titik titik hujan semalam masih membekas membasahi jalanan. Aku membuka jendela kamarku, menatap keluar dan melihat ramainya pasar. Hari ini adalah Kecuali Aku! Oleh Ambiwwa Novita Sepertinya tak ada perempuan yang rela hati sejak kecil belajar menjadi pel*cur. Kecuali aku! Sepertinya tak ada perempuan yang saat tumbuh remaja tak ingin menikmati muda. Kecuali aku! Sepertinya “Hai!, Apa Kamu Suka Bikin Cerpen Juga?” "Kalau iya... jangan lupa buat mengirim cerpen cerpen hasil karyamu ke kita ya!, melalui halaman yang sudah kita sediakan di sini. Puluhan ribu penulis cerpen dari seluruh Indonesia sudah ikut meramaikan loh, bagaimana dengan kamu?"
CERPENKOMPAS 2004: "DARI MANA DATANGNYA MATA" KARYA VEVEN SP WARDHANA. Selasa, 04/10/2016 Lelaki itu hanya menerka-nerka: pastilah ada yang tak mudah dirumuskan, apalagi yang harus dirumuskan adalah sebuah perasaan; jadi jika perempuan itu menjelaskan bahwa yang membuatnya kena pukau adalah pesona matanya, pastilah itu semata sebuah
Ilustrasi Puisi Kehilangan Seseorang yang Disayang, Foto Unsplash/Daniel Kehilangan Seseorang yang Disayang Ilustrasi Puisi Kehilangan Seseorang yang Disayang, Foto Unsplash/Andrew mataku terus mengalir ketika aku ingin melupakannyaSakit rasanya tuk kuperjuangkan demi satu nama di hatiBiarkanlah dia pergi tuk tersenyumMungkin dengan ituAku bisa merasakan kebahagiaan dirinyaWalau sakit kurasaKehilangan orang yang dicintaiBagaikan jari yang terluka goresan pisauApalagi bila kita mempunyai sebuah kenangan dengan dirinyaMaka hanya air mata dan hatiYang bisa merasakan kenangannyaSaat terakhirku melihatmuAku terpakuKetika kau mengembuskan napas terakhirAku seakan berada di antara mimpi dan kenyataan yang sungguh tak kuinginkanKehilangan orang yang kucintaiKetika kumulai menyadari kenyataanAku menagis seakan dunia tak lagi milikkuDan mungkin akan berakhir hingga aku pulang ke pangkuan-NyaPucat pasiWajahku tertundukLesu menatap lantaiBercat putih putih hijauSepenggal angananMembuka tirai ceritaLewat langkah waktuYang terus berlaluSamar-samarBegitu jelas mengulasHitungan detikHingga napasku belum sempat terembusTerngiang tembangBelum padam dari bibir mungilmuHangat membekas di telingaMenumpuk, menyatu deru angin"Ku akan terbang tinggiMelintasi awan dan megaDi atas bentangan nusaMengejar lengkungan pelangiTak berharap kukembali"Dan, hitungan waktuMenciptakan telah ciptakanTetes embun dukaMemandikan mawar merahYang belum sempat layuDi atas pusaraKuletakkan bunga terakhirSisa perpisahan tadiDengan luka jiwa dukaLangit bergemuruh bergema seakan mau runtuhMengoyak-ngoyak relung sanubariMencabik-cabik batinSuaranya masih berdentang hebatLuka dalam perih teriris-irisMengejan rasa pijar sakit yang tak terperiMelumat memendam kesumat asmaraTercerabut dari titik pesakitanPudar rasa tersiram rasa tak sampaiJauh menjauh merangkul sepiDingin sesak meratapi pergiTinggalkan nestapa duka lara di hatiTangis isak merangkai hariMemeluk kenangan sejuta mimpiHancur sirna dihempas patah hatiLukanya menganga di relung hati
KoleksiCerpen & Novel Tuesday, March 9, 2010 apa yang diterimanya. Malah, dia merasa bersyukur kerana diberi dugaan yang berat. Ini bererti dia adalah golongan orang yang disayang oleh Allah s.w.t. Teringat satu cerita, Haji Daliman Sulaiman, seorang haji muda yang baik dan warak. Sudah kehilangan orang tuanya hampir 10 tahun yang lalu

8 Cara Mengatasi Trauma Kehilangan Orang TersayangKehilangan orang tersayang menjadi salah satu momen terberat dalam hidup. Tidak hanya menimbulkan luka mendalam, rasa kehilangan orang tersayang dapat berkembang menjadi trauma yang memengaruhi kesehatan mental. Efek trauma kehilangan orang tersayang terhadap kesehatan Duka cita akibat rasa kehilangan harus segera ditangani. Apabila dibiarkan berlarut-larut, kondisi tersebut dapat berefek buruk bagi kesehatan fisik, emosi, dan mental. Berikut sejumlah efek trauma kehilangan orang tersayang yang perlu diperhatikan. 1. Perubahan perilaku Perubahan perilaku sering terjadi pada mereka yang baru saja kehilangan orang tersayang. Awalnya, mereka akan menarik diri dari aktivitas yang biasa dilakukan atau disukai. Kesedihan pun cenderung diatasi dengan perilaku yang merusak, seperti minum alkohol atau memakai narkoba. Dalam kasus yang parah, kesedihan dapat meningkatkan risiko bunuh diri. 2. Melemahnya sistem imun tubuh Trauma kehilangan orang tersayang bisa membuat lebih Anda rentan terhadap penyakit. Ini disebabkan oleh melemahnya sistem kekebalan tubuh selama Anda berlarut dalam kesedihan. Selain itu, kesedihan juga dapat menurunkan nafsu makan dan kualitas tidur. Jika keduanya tidak terjaga dengan baik, risiko timbulnya penyakit akan semakin besar. 3. Meningkatnya risiko depresi Depresi merupakan salah satu efek trauma kehilangan yang paling sering terjadi. Kondisi ini disebabkan oleh kesedihan yang berlarut dan tidak segera ditangani. Apabila sudah parah, gangguan mental ini dapat mengganggu kemampuan untuk beraktivitas. Selain itu, depresi juga meningkatkan risiko percobaan bunuh diri. Melihat efek yang bisa terjadi, penting untuk memahami cara mengatasi trauma kehilangan orang tersayang. Konsultasikan ke dokter jika aktivitas Anda mulai terganggu akibat rasa kehilangan. Cara mengatasi trauma kehilangan orang tersayang Mengatasi rasa kehilangan tentu tidak semudah yang dibayangkan. Setiap orang memiliki waktu tersendiri hingga bisa kembali ke kondisinya semula. Namun, ada beberapa cara yang bisa Anda coba untuk mengatasi trauma kehilangan orang tersayang. 1. Beri diri waktu untuk menerima Pada 1969, seorang psikiater asal Amerika-Swiss, Elisabeth Kübler-Ross, mencetuskan teori yang dikenal sebagai lima tahapan kesedihan. Mengutip University of Washington Counseling Center, tahapan ini terdiri dari penolakan, marah, kompromi, depresi, hingga penerimaan. Setiap orang bisa mengalaminya dalam bentuk dan intensitas yang berbeda-beda. Melihat tahapan tersebut, pergolakan emosi akibat kehilangan orang tersayang merupakan kondisi yang wajar terjadi. Anda hanya perlu memberi waktu bagi diri sendiri untuk melewati semuanya hingga akhirnya pulih. 2. Luapkan perasaan Memendam perasaan akibat kehilangan akan membuat Anda terus larut dalam kesedihan. Agar bisa pulih dengan cepat, cobalah untuk meluapkannya. Anda boleh meluapkan perasaan dalam bentuk tangisan atau amarah, asalkan membuat perasaan menjadi lebih lega serta tidak menyakiti diri sendiri maupun orang lain. Dengan begitu, kesedihan yang dirasakan akan berkurang dengan lebih mudah. 3. Ekspresikan emosi dengan cara kreatif Mengekspresikan perasaan dengan kegiatan tertentu juga dapat membantu menghapus rasa sedih. Sebagai contoh, jika Anda senang menulis, coba salurkan kesedihan yang dirasakan menjadi sebuah tulisan, cerita, puisi, atau sejenisnya. Cara lain seperti yang dapat dicoba antara lain menggambar wajah orang tersayang, menciptakan lagu, atau membuat pernak-pernik yang berkaitan dengan orang tersayang. Dengan begitu, kesedihan akan berangsur berkurang tanpa harus menghilangkan kenangan. 4. Mencari dukungan dari orang terdekat Menghadapi trauma kehilangan bisa terasa lebih mudah jika dilakukan bersama-sama. Jadi, jangan ragu mencari dukungan orang terdekat apabila Anda merasa kesulitan untuk melewatinya. Sebagai contoh, Anda bisa bercerita kepada sahabat atau anggota keluarga. Beri tahu mereka apa yang Anda rasakan supaya hati dan pikiran dapat terasa lebih baik. 5. Mencari support group Jika keluarga dan sahabat belum cukup membantu mengatasi rasa sedih, cobalah bergabung ke support group yang berisikan orang-orang dengan kondisi serupa. Di dalamnya, Anda bisa saling berbagi cerita. Selain meluapkan kesedihan, Anda juga dapat bertukar pikiran soal cara mengatasi trauma kehilangan orang tersayang. Dari cerita tersebut, pilihlah metode yang sesuai dengan Anda. 6. Melakukan kegiatan baru yang menyenangkan Cara ini dapat membantu menghilangkan rasa kehilangan dengan mengalihkan pikiran dari stres dan kesedihan. Beberapa kegiatan menyenangkan yang bisa dicoba, seperti berkemah, traveling, berkebun, memasak, atau berolahraga. Untuk hasil yang lebih maksimal, lakukan kegiatan-kegiatan yang disukai secara rutin. Dengan begitu, rasa sedih akan luntur seiring waktu. 7. Memperdalam agama bagi yang meyakininya Ada beragam peran agama bagi kesehatan mental. Oleh karena itu, bagi umat beragama, mengatasi duka cita dapat dilakukan dengan cara mendekatkan diri pada Sang Pencipta. Lakukanlah kegiatan spiritual seperti berdoa, bermeditasi, atau pergi ke tempat ibadah. Beribadah dapat membuat Anda lebih tenang dan kembali optimistis terhadap kehidupan. 8. Konsultasi dengan psikolog atau psikiater Jika Anda sudah mencoba berbagai cara untuk mengatasi kesedihan tapi tidak ada hasilnya, cobalah berkonsultasi ke psikolog atau psikiater. Melalui konseling kejiwaan, penanganan bisa diberikan sesuai penyebabnya. Untuk menghilangkan rasa kehilangan, Anda mungkin perlu menjalani sejumlah terapi. Obat-obatan juga dapat diberikan jika kesedihan mulai menggangu kesehatan mental. Beragam cara mengatasi trauma kehilangan orang tersayang Menerima keadaan dan memberi waktu bagi diri untuk pulih. Meluapkan perasaan. Mengekspresikan emosi dengan kegiatan yang bermanfaat. Mencari dukungan dari orang terdekat seperti sahabat dan keluarga. Bergabung dengan support group yang mengalami kondisi serupa. Melakukan kegiatan baru yang menyenangkan. Memperdalam agama bagi yang meyakininya. Berkonsultasi ke psikolog atau psikiater.

Akumenangis di samping suamiku selama 95 hari menonton apa yang Covid-19 lakukan pada orang yang kucintai," ujar Kloots. Bagi Kloots, virus corona adalah sesuatu yang perlu ditakui, setelah melihat orang yang paling dicintai meninggal karenanya. Dia mencela Trump karena tidak menunjukkan empati terhadap semua nyawa yang hilang. "Dia malah Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Hari ini Selasa 05 Mei 2020, sembari menunggu imsyak, saya membaca notifikasi di laman Facebook saya. Salah seorang sahabat saya berulang tahun hari ini. Lalu? apa yang aneh? toh semua orang berulang tahun? sebenarnya tidak ada yang aneh kalau saja orang ini masih seberapa spesialnya sahabatku ini. Jawabanku tentunya sangat spesial, dia merupakan sahabat yang biasanya ku jadikan tempat untuk bercerita dan berkeluh kesah. Bahkan sebelum meninggal, saya masih sempat berjumpa serta canda tawa dengan sahabat ku ini, selain itu ada sebuah cerita yang masih membekas diingatkanku. Pada suatu pagi di akhir bulan Januari 2020, dimana waktu itu merupakan hari pertama saya kembali bekerja di tempat kerjaku di Depok setelah hampir tiga bulan cuti dan memilih bekerja di kampung sendiri di Ciamis. Sebelum bekerja, seperti biasa sembari ngopi dan mainan hp mengecek satu persatu aplikasi yang ada selain tentunya berita- berita mengenai sepak bola yang menjadi favoritku sedari kecil hingga pandanganku beralih ke aplikasi WhatsApp WA, menscrol beberapa WA Story yang ada di kontak. Namun, seketika mataku terperanjat setelah melihat salah satu sahabatku dari kecil dirawat di sebuah rumah sakit di saya membalas WA story sahabatku itu dengan rasa ingin tahu yang begitu mendalam. Sebelumnya memang saya sudah mengetahui bahwa dia memang sedang sakit."Man, dirawat," tanyaku penasaran. "Iya nih, sekarang dirawat di Rumah Sakit...," balasnya, saya berfikir itu istrinya yang membalasSayangnya aku tak sempat membalas kembali, untuk sekedar mengucapkan, "semoga lekas sembuh," karena waktu itu aku sudah ditunggu seorang rekan kerja untuk segera memulai pekerjaan di hari itu dan HP pun saya taruh di loker, karena memang tak terbiasa membawa HP dikala biasa aku bekerja dengan normal-normal saja tanpa beban pikiran, meskipun terkadang terngiang dalam pikiranku tentang sahabatku yang sedang berbaring di Rumah Sakit. 1 2 3 4 5 Lihat Cerpen Selengkapnya Danbiasanya cerita fabel selalu mempunyai hikmah dan pesan moral yang baik yang disampaikan di dalamnya. Berikut adalah salah satu cerita fabel yang bisa Anda ceritakan kepada anak-anak: Pada suatu hari, hiduplah sebuah keluarga serigala yang terdiri dari ibu serigala, ayah serigala, dan anak mereka, si Abu-abu.
Puisi senyum terakhir adalah cerita puisi sedih tentang kehilangan orang tercinta dan kata-kata puisi sedih tentang kehidupan dirangkai dengan cerita puisi kehilangan seseorang yang disayang, menjelaskan sedihnya kehilangan orang yg cerita dan makna puisi kehilangan orang tersayang dalam bait puisi senyum terkahir yang diterbitkan berkas puisi, apakh bercerita seperti puisi kehilangan orang tua atau puisi kehilangan lebih jelasnya puisi sedih kehilangan orang tercinta disimak saja puisi berjudul senyum terakhir dibawah TERAKHIR Oleh J SumartoPucat pasiWajahku tertundukLesu menatap lantaiBercat putih putih hijauSepenggal angananMembuka tirai ceritaLewat langkah waktuYang terus berlaluSamar-samarBegitu jelas mengulasHitungan detikHingga nafasku belum sempat terhembusTerngiang tembangBelum padam dari bibir mungilmuHangat membekas di telingaMenumpuk, menyatu deru angin"Ku akan terbang tinggiMelintasi awan dan megaDi atas bentangan nusaMengejar lengkungan pelangiTak berharap ku kembali"Dan, hitungan waktuMenciptakan telah ciptakanTetes embun dukaMemandikan mawar merahYang belum sempat layuDi atas pusaraKu letakkan bunga terakhirSisa perpisahan tadiDengan luka jiwa duka120121
Elokbasa akan kekal hidup, elok budi akan bekal mati. Artinya : Orang yang baik budi balasannya akan disayang orang selama hidup dan setelah mati pun akan dikenang orang. Enak makan dikunyah, enak kata diperkatakan. Artinya : Sesuatu hal haruslah dimusyawarahkan terlebih dahulu. Esa hilang, dua terbilang.
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. "Kematian merupakan sebuah kepastian. Tidak ada manusia yang bisa menjawab rumus kematian dengan pasti. Serahkan segala-galanya kepada Allah SWT." Nasihat Ummi Aisyah seraya membelai bahu Friska dengan hanya menundukkan kepala dan menahan isak tangis yang menyesakkan dadanya. Satu tahun lalu dia kehilangan ibunda karena kecelakaan tragis. Kini dia pun harus kehilangan ayah yang digerogoti penyakit yang mematikan. Menyesal? Ya ... penyesalan Friska membuatnya terpuruk. Seharusnya dia tidak bersikap tidak adil pada ayah. Dia seharusnya menemani dan merawat ayah sejak kepergian bunda. Sikapnya yang membenci ibu tiri dan adik tirinya pasti sangat melukai hati Ayah dan pasti menambah berat penyakitnya itu. Namun, hati Friska tetap tidak bisa menerima kehadiran dua orang yang telah menyakiti hati bundanya. Setelah dirawat selama lima hari di ruang ICU Rumah Sakit Cinta Kasih, ayah menyerah. Padahal selama ini dia tidak pernah mengeluh tentang penyakitnya."Sebentar lagi, ambulans yang membawa jenazah Tuan akan tiba, Mbak Friska," ujar Pak Ujang memberitahukan."Ya, Pak Ujang. Terima kasih. Saya akan ke depan," jawab Friska seraya bangkit. Ummi Aisyah menemani menunggu jenazah Ayahnya di ruang tamu. Di sana sudah ada beberapa pelayat yang menunggu. Saat melihat Friska, mereka bangkit dan menyalaminya serta menguatkan hatinya. Friska hanya bisa mengucapkan terima kasih kepada mereka. Tak lama kemudian mobil jenazah datang di pelataran rumah Friska. Dia melihat Bu Fitria, ibu tiri dan Raihan, adik tirinya turun dari bagian belakang. Mereka mendekati Friska yang berada di ruang tamu."Sabar ya ... Friska. Ayah sudah tenang di sana." Bu Fitria memeluk Friska seraya menangis. "Kakak, kita ikhlaskan Ayah pergi, ya," ujar Raihan 1 2 3 Lihat Fiksiana Selengkapnya
oqsWz.
  • l5sp65xwqp.pages.dev/396
  • l5sp65xwqp.pages.dev/180
  • l5sp65xwqp.pages.dev/126
  • l5sp65xwqp.pages.dev/117
  • l5sp65xwqp.pages.dev/10
  • l5sp65xwqp.pages.dev/282
  • l5sp65xwqp.pages.dev/231
  • l5sp65xwqp.pages.dev/290
  • l5sp65xwqp.pages.dev/201
  • cerpen kehilangan orang yang disayang